Air Matamu Jangan Sampai Menetes

Sabtu, 26 Juni 2010

Mini Cerita - Diambil dari kisah nyata yang mungkin sebagian dari sahabat juga pernah melihat pengalaman hidup seseorang yang hampir mirip dengan kisah yang ingin saya bagi ini.Kenapa pada tahun 2010 ini dimana era yang sudah sangat maju masih ada banyak kehidupan yang sangat memprihatinkan,sebenarnya siapa yang salah?Sungguh sangat memprihatinkan melihat nasib seorang ibu sebut saja Ibu Tumi.Dia harus berperang ditengah jaman yang sudah merdeka ini.Bayangkan untuk makan aja Dia harus bekerja sangat keras di umur yang sudah tidak muda lagi.
"Bu.....!!(terdengar teriakan kecil dari dalam gubug yang sudah tidak layak untuk didiami dan sebenarnya memang bukan untuk kediaman)
Aku lapar.... dari dalam gubug itu terlihat terbaring dua anak kecil yang telah lemah,muka yang kusut dan badan yang kurus kering memanggil Ibunya yang saat itu sedang keluar untuk mencari sesuap nasi,Anak itu terus merintih.......Sedang dilaen tempat Ibu Tumi sedang berjalan di antara lorong-lorong pertokoan dimana sapa tau masih ada sisa makanan yang masih baru dan masih bisa untuk dimakan guna mengganjal perut untuk hidup sehari ini dan untuk kedua anaknya yang masih kecil yang berumur 6 tahunan dan 3 tahunan.Namun biar begitu berat perjalanan hidup Ibu Tumi dia sangat menjauhkan diri dari kegiatan meminta-minta,dia memiliki satu prinsip bahwa setiap makhluk yang diciptakan memiliki rejeki masing-masing asal mau usaha dan bagi dirinya meminta-minta bukanlah suatu usaha melainkan kemalasan.makanya dia lebih memilih mencari sisa-sisa biar orang kadang melihat dia seperti orang gila yang penting sebenarnya gak gila;Bu Tumi sendiri sebenarnya berat melakukan hal itu tapi dia menjalani dengan ikhlas.setelah mengumpulkan sisa nasi yang baik Bu Tumi terus bergegas pulang untuk memberikan hasil kerjanya itu ke dua anak nya yang masih kecil,sebenarnya kehidupan Bu Tumi awalnya tidaklah sesakit sekarang namun dia ikhlas menjalani alur kehidupan yang seperti sekarang ini.Sampai dirumah dia melihat kedua anaknya yang sungguh sangat pucat,segera Bu Tumi menuapi mereka dengan sisa nasi walaupun sebenarnya dalam hatinya menangis karena tidak tega,namun dia selalu berdoa kepada Sang Maha Pencipta agar semua anaknya kelak bisa hidup dengan layak biarpun sekarang mereka harus menjalani hidup yang sungguh sangat pahit.Tiba-tiba salah satu anaknya bertanya
"Bu....,kenapa ibu menangis?"
"Ibu tidak menangis anakku Ibu hanya terkena debu"
Wahai anakku kelak apabila engkau sudah besar hargailah setiap rejeki yang kau dapat,karena itu semua adalah karunia.Dan bersyukurlah terhadap setiap rejeki yang kau dapat hari ini janganlah engkau sombong,karena sebenarnya engkau tidak pantas untuk menyombongkan diri.Ingat baik-baik pesan Ibu ini anakku.Dan engkaupun harus berjuang untuk mnghadapi hidupmu karena ibu tidak akan selamanya ada didekat kalian,jadi kalian harus berjuang untuk mulai menghidupi diri kalian sendiri,tetapi satu pesan dari Ibu yang kalian harus camkan jangan pernah engkau rendahkan diri kalian dengan melakukan pekerjaan mengemis.Ingat baik-baik hal ini.dan carilah rejeki dari yang lain dan yang halal.Dan ucapkan syukurmu kepada Allah karena Dialah Pemilik langit dan bumi.Berbagi Dengan Apa Yang Kita Miliki Tidak Akan Membuat Kita Jatuh Miskin

0 komentar:

Posting Komentar

  © Blogger template Noblarum by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP